Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena Cuaca Panas di India

India tengah mengalami gelombang panas hebat. Tercatat hingga kini, lebih dari 1.000 warganya tewas akibat bencana ini.

Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena Cuaca Panas di India

Gelombang panas yang kali ini terjadi di India rupanya lebih parah dari yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, tepatnya pada 2007. Kala itu, sebanyak lebih dari 100 orang warganya tewas akibat suhu udara yang mencapai 45 derajat Celsius.

Kejadian yang dulu terjadi di India utara dan tengah itu merupakan sejarah pertama kali kematian akibat cuaca amat panas. Negara bagian Uttar Pradesh, yang adalah negara bagian India termiskin dan paling banyak penduduk, mendapat serangan terburuk, dengan sembilan orang tewas akibat gelombang panas.

Sepekan terakhir, panas di India makin menjadi dan memakan korban hingga ribuan jiwa. Selain itu, dampak dari gelombang panas ini adalah aspal jalan yang meleleh.

Aspal Jalan meleleh

Cuaca harian rata-rata mendekati 50 derajat celcius. Daerah terparah ada di selatan India. Kota Telangana menjadi wilayah paling panas, dengan catatan 48 derajat celcius. Disusul kemudian Negara Bagian Andhra Pradesh bersuhu 47 derajat celcius.

Aspal Jalan meleleh

Menurut peneliti atau ahli, seperti dilansir Gizmodo, Kamis (28/5/2015), penyebab meningkatnya temperatur suhu di India antara lain dikarenakan terjadinya perubahan iklim ekstrem. Fenomena gelombang panas ini diprediksi akan lebih panjang dari perkiraan sebelumnya.

Peneliti menjelaskan, kurangnya hujan dikombinasikan dengan kering, angin panas dari gurun pasir Rajasthan menyebabkan gelombang panas yang terjadi baru-baru ini di India. Fenomena ini kabarnya akan terus terjadi hingga datangnya musim penghujan pada Juni 2015.

Temperatur tertinggi di New Delhi dengan jumlah 23 juta penduduk akan bertahan di suhu sekira 45 derajat Celsius. Namun, suhu juga dikabarkan mencapai 48 derajat yang membunuh sedikitnya 1.118 orang pekan lalu di India.

Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena Cuaca Panas di India

Gelombang panas ini menciptakan udara panas, aspal cair serta badai debu. Tunawisma, pekerja konstruksi, bayi yang baru lahir, anak-anak dan orangtua menjadi yang paling berisiko akibat fenomena alam di Negeri Bollywood tersebut.

Dilaporkan bahwa rumah sakit di negara setempat didatangi pasien dehidrasi, kram, heat exhaustion dan heat stroke (sengatan panas). Puluhan ribu warga juga menghadapi pemadaman listrik dari jarinngan listrik yang kelebihan beban.

The National Disaster Management Authority (NDMA) menyarankan warga di India untuk tetap tinggal di dalam rumah, memakai pakaian longgar dan meminum air walaupun mereka tidak dalam kondisi haus. [okezone.com]

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment