Pesona Gunung Bromo dan Gunung Semeru dilihat dari Penanjakan
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo dan dataran tinggi Tengger tidak pernah sepi dari wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang setiap hari mengunjungi wilayah ini, terutama mereka yang ingin bisa melihat keindahan matahari terbit dari puncak Bromo ataupun Penanjakan.
Kawah Bromo yang berasap tampak dari kejauhan
Banyak juga wisatawan asing yang berkunjung ke Bromo sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali atau sesudahnya karena jaraknya yang tidak terlampau jauh ditempuh dengan perjalanan darat. Rasanya kurang lengkap bila pergi berwisata ke Jawa Timur bila belum mengunjungi Gunung Bromo.
Panorama Gunung Batok, Bromo dan Semeru saat baru saja matahari terbit
Para pengunjung yang akan dan dari puncak Bromo, bisa ditempuh jalan kaki dan menaiki tangga, juga dengan bantuan kuda dari parkir kendaraan
Para pengunjung dan pemilik kuda sewa dengan latar belakan Pura di lautan pasir
Gunung Batok yang terletak disamping Gunung Bromo tampak dari tangga naik Bromo
Kabut bercampur debu lebih indah saat matahari mulai menampakan diri
Para pengunjung yang berada di puncak Bromo dengan latar belakang langit indah saat matahari terbit (Sunrise)
Kawah Gunung Bromo di foto dari puncak Bromo
Indahnya Matahari Terbit (Sunrise) tampak dari puncak Bromo
Para pengunjung yang sedang mendaki tangga menuju ke Puncak Gunung Bromo
Kuda tunggangan yang biasa dipakai para pengunjung dengan latar belakang Gunung Batok
Pura yang berada di tengah lautan pasir (Caldera) pegunungan Tengger
Jalan lintas melewati gurun pasir Tengger menuju ke Bromo, banyak ditempuh dengan menggunakan Jeep dan Kuda
Pesona Desa di Wilayah Pegunungan Tengger yang tak kalah indah mempesona
Keindahan alam pegunungan disekitar Penanjakan sungguh nyaman dipandang mata
Salah satu fasilitas akomodasi bagi pengunjung yang ingin menginap di wilayah Tengger (Bromo) sembari menanti waktu pendakian pagi hari menjelang matahari terbit
Bunga Abadi Edelweiss menjadi cindera mata khas Bromo, seakan belum lengkap bila tidak membawanya sebagai pertanda sudah ke Bromo
Bagi yang ingin naik angkutan umum dari Terminal Bus Probolinggo disediakan sarana transportasi (Minibus-Bison) menuju ke Bromo dan biayanyapun sangat murah
Nah cukup menarik bukan, salah satu kekayaan alam Indonesia, mungkin tidak perlu jauh jauh ke Grand Canyon di Amerika untuk bisa melihat indahnya tebing tebing indah, disinipun Anda bisa menikmatinya. Bagi yang belum pernah mencoba ke Bromo kenapa tidak mulai sekarang Anda rencanakan. (Tim ruanghati.com didukung Wikipedia dan Panoramio serta Google Images)
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment