Para ilmuwan menemukan pohon Ek pada habitat yang kering dan panas. Tanaman ini dapat melakukan kloning sendiri untuk melanjutkan hidup setelah mati terbakar.
Koloni pohon Ek Jurupa dapat memanjang lebih dari dua milimeter pertahun. Analisa genetik menunjukkan bahwa koloni tanaman tersebut benar-benar satu organisme.
“Pohon Ek biasanya hidup pada ketinggan tertentu, dengan suhu lebih dingin, dan pada iklim yang lebih basah,” ujar ketua peneliti, Jeffrey Ross-Ibbara, seperti dilansir Daily Mail.
“Namun sebaliknya, pohon Ek Jurupa ini terdapat di kaparal kering, terjepit di antara bebatuan granit dan terhempas oleh angin kencang, di atas bukit kecil, di pinggiran kota,” imbuhnya.
Kebanyakan biji tanaman Ek tua tidak dapat berkembangbiak alias mandul — tanaman ini, memperpanjang hidup lewat reproduksi diri yang biasanya dengan bertunas kembali setelah terbakar. Perkembangbiakannya secara perlahan-lahan setiap bencana kebakaran terjadi.
Kebanyakan biji tanaman Ek tua tidak dapat berkembangbiak alias mandul — tanaman ini, memperpanjang hidup lewat reproduksi diri yang biasanya dengan bertunas kembali setelah terbakar. Perkembangbiakannya secara perlahan-lahan setiap bencana kebakaran terjadi.
Ini merupakan contoh adaptasi yang luar biasa: dapat bertahan hidup sejak pertengahan Jaman Perunggu, melewati berbagai peradaban. Kita hanya dapat melihat dan menunggu apa yang akan terjadi pada babak berikutnya
Search : http://erabaru.net
0 comments:
Post a Comment