Mata manusia memiliki bagian-bagian penting yang jika salah satunya terdapat kerusakan maka akan terjadi kelainan mata seperti rabun jauh atau bahkan kebutaan. Mata kita mampu memproses segala potret kehidupan di dunia, mulai dari pemandangan hijau hingga warna-warna pelangi yang mempesona.
Mata kita berbeda dengan kamera yang selalu diupgrade kemampuannya untuk mendokumentasikan sebuah gambar kehidupan yang senantiasa persis dengan kenyataan. Namun proses dan hasilnya jelas berbeda meskipun memiliki kesamaan dari fungsi-fungsi bagian kamera yang terilhami mata.
Mata dan kamera sama-sama memproses dan menghasilkan gambar, keduanya memerlukan cahaya dan sebuah lensa untuk menghasilkan gambar. Pada kamera pupil dan iris layaknya sebuah shutter. Hasil bayangan gambar pada mata jatuh pada retina sedangkan dalam kamera terekam di film. Perbedaanya pada mata bayangan yang jatuh diretina terbalik, kemudian oleh sel saraf diteruskan ke otak dan menghasilkan interpretasi bayangan menjadi tegak.
Bagaimana proses pembentukan bayangan (gambar) pada Mata?
Mata manusia bisa melihat benda ataupun kamera dapat menghasilkan gambar yang baik karena ada cahaya. Cahaya matahari yang masuk ke bumi tidaklah seluruhnya, karena yang masuk merupakan cahaya yang telah disaring atmosfer. Cahaya tersebut mengenai benda dan dipantulkan hingga masuk kemata melalui kornea dan pupil serta iris mengatur intensitas cahaya yang masuk.
Cahaya tersebut diteruskan ke lensa dan diproses membentuk bayangan benda melalui pembiasan cahaya yang jatuh tepat pada retina untuk mata normal dengan sifat bayangan nyata dan terbalik. Bayangan tersebut kemudian diteruskan oleh saraf optik melalui sel batang dan sel kerucut ke otak yang kemudian diinterpretasikan sebagai impuls listrik dan membentuk pencitraan bayangan yang tegak.
Bagaimana proses pembentukan gambar dengan Kamera?
Seperti halnya pada mata, cahaya yang dipantulkan oleh benda kemudian masuk pada lensa kamera melewati sebuah shutter yang berfungsi sebagai diafragma layaknya pupil dan iris untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk agar lebih fokus.
Cahaya tersebut kemudian diproses membentuk bayangan atau gambar yang terekam pada sebuah film yang memiliki fungsi persis retina. Perbedaannya pada kamera gambar yang dibentuk cukup tersimpan pada film tidak ada proses pengiriman hasil pembentukan bayangan ke otak.
Mata kita memiliki kemampuan jauh berbeda dengan kamera. Jika kamera harus diatur dan memerlukan waktu cukup lama gara fokus maka mata manusia dengan kemampuan akomodasinya dapat menyesuaikan dengan cepat pergerakan objek. Selengkapnya cek video penjelasan menarik berikut ini:
Bagaimana dengan hasil cetak warna dari kamera dan mata?
Tentu sangat berbeda prosesnya. Kamera hanya memiliki satu Fotoreceptor, yang memisahkan warna utama yakni merah, hijau dan biru. Sedangkan mata kita memiliki banyak sel fotoreceptor yang terdiri dari sel batang (sel yang bertangungjawab pada penglihatan warna saat cahaya redup) dan sel kerucut (sel yang bertanggungjawab pada penglihatan warna dalam keadaan cahaya yang cukup terang) secara otomatis menyeleksi warna-warna cahaya agar terbentuk bayangan persis dengan benda yang kita lihat.
Peneliti bernama Curcio pada tahun 1990 mengatakan ada sekitar 4,5 juta sel kerucut dan 90 juta hingga 125 juta sel batang. Hal ini berarti mata kita jelas jauh berbeda dengan kamera yang hanya memiliki satu fotoreseptor.
Manusia selalu penasaran dengan menciptakan produk teknologi canggih karena hal yang belum diketahui. Seperti kamera khusus untuk melihat pergerakan benda atau mahluk hidup yang sangat cepat dan tidak dapat ditangkap secara detail pergerakannya oleh mata. Kamera tersebut dibuat dengan resolusi sangat tinggi dan memproses gerakan lambat dari benda yang dipotret dan disebut slow motion.[gomuda.com]
0 comments:
Post a Comment