Sejumlah miliarder, baik itu yang berlatar belakang pengusaha, selebritis, hingga atlet pasti memilih rumah yang mewah sebagai tempat tinggalnya. Lokasi yang dipilih pun pastinya berada di wilayah elit, untuk menandakan kelas sosial mereka.
Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi miliarder Warren Buffett. Pria terkaya sejagat versi majalah Forbes di tahun 2008 ini justru memilih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska, Amerika.
Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi miliarder Warren Buffett. Pria terkaya sejagat versi majalah Forbes di tahun 2008 ini justru memilih tinggal di rumah sederhana di Omaha, Nebraska, Amerika.
Nyatanya, CEO Berkshire Hathaway tersebut memilih tinggal di rumah yang terbilang kecil bagi pria yang memiliki kekayaan sekitar USD 68 miliar atau Rp 816 triliun (jika USD 1 = Rp 12 ribu). Rumah berlantai dua tersebut, bahkan telah dibelinya sejak tahun 1958.
Seperti dilansir businessinsider.com, rumah yang dibeli Warren seharga USD 31.500, 56 tahun silam tersebut memiliki lima kamar tidur dan dua kamar mandi. Ia menyebut rumahnya sebagai 'investasi terbaik ketiga' yang pernah dilakukannya selain cincin pernikahan.
Dari rumah sederhana Warren tersebut, dapat dipetik beberapa pelajaran seperti dilansir merdeka.com. Berikut di antaranya:
1.Rumah memiliki kenangan yang berharga
Rumah sederhana untuk seorang miliarder Warren Buffett menunjukkan jika kekayaannya bukan sesuatu yang dapat Anda lihat. Warren memiliki rumah berpagar tanaman yang sama dengan penghuni sekitarnya.
Pria paling berpengaruh di tahun 2012 versi majalah Time ini mengatakan, rumah bukan sesuatu yang dijadikan investasi baginya. Menurutnya, rumah memiliki kenangan yang berharga.
"Saya dan keluarga memiliki memori yang berharga selama 52 tahun ini dan akan terus bertambah."
2. Kekayaan tidak membawa kebahagian
Warren Buffett mengatakan, beberapa materi membuat hidupnya menyenangkan, namun sebagian lagi membebaninya. Salah satunya contohnya adalah memiliki setengah lusin rumah. "Saya senang memiliki jet pribadi yang mahal, tapi memiliki setengah lusin rumah akan membebani saya," ujar Warren.
Menurutnya, aset yang paling berharga adalah kesehatan dan pertemanan yang abadi.
3.Rumah bukanlah investasi jangka panjang yang baik
Data keuangan menunjukkan, dalam jangka waktu panjang, sebuah rumah tidak akan mengembalikan modal di atas inflasi, tidak seperti yang dapat dilakukan saham. Robert Shiller yang telah mengumpulkan data harga rumah sejak 1890 mengatakan, dalam penyesuaian inflasi, harga rumah tidak meningkat tajam.
"Semua menganggap, investasi ketiga terbaik yang pernah saya lakukan adalah pembelian rumah, meski pun saya dapat menghasilkan uang dengan menyewakannya untuk membeli saham," ujar Warren.
4. Kesuksesan tidak ada hubungan dengan rumah yang kau huni
Warren Buffett mengatakan, ada banyak definisi kesuksesan. Namun ukuran rumah seseorang tidak ada hubungan dengannya.
Ketika kehidupan masih menempatkan kita di atas dan bawah, terus lah belajar, berpikir untuk dirimu sendiri, kembangkan kebiasaan baik, fokus untuk jangka waktu panjang, itu lah yang Anda butuhkan dalam perjalanan. Semudah itu.
0 comments:
Post a Comment