5 Desa Dengan Nama Unik dan Horor di Indonesia

Indonesia selalu terkenal dengan keragaman dan keunikannya, tak terkecuali dalam pemakaian nama daerah. Alam atau pahlawan biasanya digunakan atau dijadikan rujukan sebagai nama suatu daerah atau desa di Indonesia. Namun rupanya beberapa desa atau daerah malah menggunakan nama yang tergolong unik, seram bahkan berbau pornografi.

5 Desa Dengan Nama Unik dan Horor di Indonesia

Biasanya nama-nama itu erat kaitannya dengan sejarah atau peristiwa di desa tersebut. Namun tidak jarang juga nama desa adalah hasil dari spontanitas warga di desa itu.

Biasanya banyak orang yang memandang miring desa tersebut, lantaran namanya yang horor atau unik. Padahal pada kenyataannya desa tersebut modern dan tergolong maju, sama halnya dengan kota. Untuk lebih jelasnya berikut adalah nama-nama desa tersebut.

5. Desa Kasmaran

Desa Kasmaran

Desa Kasmaran adalah desa di kecamatan Widasari, Indramayu, Jawa Barat. Faktanya desa ini dikelola secara profesional yang jauh dari kesan manis atau romantis.

Sebagai contoh, desa ini mempunyai blog desa yang memuat informasi tentang desa berikut permasalahannya.
Secara budaya, penduduk desa Kasmaran tergolong kreatif dan pecinta seni. Biasanya mereka menyelenggarakan acara kesenian, seperti sandiwara dan wayang di Bale Desa. Yang unik, jika Bale Desa digunakan, mereka menyajikan acara kesenian di perkuburan massal.

4. Desa Dukun

Desa Dukun

Mendengar nama desa Dukun, mungkin yang terpikirkan adalah di desa tersebut bermukim banyak dukun. Pandangan tersebut ternyata tidak sepenuhnya salah.

Desa yang terletak di kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah ini dulunya memang terkenal dengan kesaktian dukun bernama Jaka Umbaran. Di desa Dukun ini, dengan kesaktiannya Jaka Umbaran mengobati penduduk asli sana.

Terlepas dari cerita mistis, desa Dukun mempunyai sejumlah potensi SDA yang layak dikembangkan. Sebut saja mangga asli hasil desa ini, atau komoditas padi dan jagung. Selain itu, warga desa ini banyak yang beraktivitas sebagai nelayan.

3. Desa Pocong

Desa Pocong

Sama halnya dengan desa Dukun, desa Pocong pun sarat dengan kisah mistis. Desa yang terletak di kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ini dulunya banyak beredar pocong. Konon warga yang meninggal hampir selalu menjadi pocong dan berkeliaran di kampung.

Akhirnya dengan bantuan dukun pocong-pocong ini berhenti berkeliling kampung. Selain itu, warga sepakat membabat hutan yang dianggap angker di desa yang berjarak 11 KM dari jembatan Suramadu tersebut.

2. Desa Koplak

Desa Koplak

Desa atau dusun Koplak berada terletak di kecamatan Ngemplak, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dusun Koplak ini kurang lebih berada di jalan Kaliurang km 14.5, dusunnya berseberangan dengan kampus Universitas Islam Indonesia.

Tidak jelas asal muasal nama desa tersebut berasal, namun nama desa ini cukup membuat orang yang melaluinya merasa geli. Pasalnya dalam bahasa Jawa 'koplak' diartikan sebagai 'bodoh', yang biasanya dipakai antarteman dalam konteks bersenda gurau.

Terlepas dari namanya yang unik, desa ini punya pemandangan alam yang memukau. Tak jarang orang luar desa sengaja datang ke desa ini hanya untuk berwisata.

1. Desa Tutup

Desa Tutup

Jangan pernah bertanya "Kapan desa ini buka?" karena desa ini tidak pernah tutup dan memang nama desanya tutup. Lelucon tersebut pasti melintas di pikiran pengunjung, saat melewati desa ini.

Desa Tutup terdapat di kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah. Tidak jelas mengapa desa ini dinamakan desa tutup, namun jika dicermati kondisi desa tersebut memang cenderung memprihatinkan.

Banyak kabar beredar bahwa penduduk desa tersebut masih banyak yang buta aksara. Bahkan jika musim kering tiba, warga desa pun kesulitan mencari air bersih. Hal ini menyebabkan mereka harus bersusah payah mencari air dan berjalan sejauh 5 KM ke kota Blora. ] [merdeka.com]

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment