Durian merah asal Banyuwangi, Jawa Timur, ternyata banyak diminati oleh warga negara asing. Demikian pengakuan Eko Mulyanto dari Forum Pemerhati Hortikultura Kabupaten Banyuwangi.
"Durian merah Banyuwangi ini banyak diburu. Bahkan, dari luar negeri banyak yang kontak. Kami juga kirim rutin ke Singapura, tapi kewalahan," kata Eko, kepala bidang riset dan pengembangan Forum Pemerhati Hortikultura, di Banyuwangi,
"Durian merah Banyuwangi ini banyak diburu. Bahkan, dari luar negeri banyak yang kontak. Kami juga kirim rutin ke Singapura, tapi kewalahan," kata Eko, kepala bidang riset dan pengembangan Forum Pemerhati Hortikultura, di Banyuwangi,
Bahkan, kata pemilik gerai buah "Agro Banyuwangi" ini, sejumlah peneliti dari berbagai negara telah datang ke Banyuwangi untuk belajar pengembangan komoditas yang tak banyak dijumpai di daerah lain di Indonesia tersebut.
Pada Sabtu (28/3/2015), gerai buah "Agro Banyuwangi" milik Eko menerima kunjungan wisatawan dari Australia, Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Selain itu, ada sejumlah wisatawan domestik dari Surabaya dan Jakarta.
Di gerai buah milik Eko, para pengunjung bisa menikmati beragam buah khas Banyuwangi yang ditanam di lahan luas yang dikelilingi berbagai tanaman dan bibit pohon.
Para pengunjung dapat menikmati durian merah langsung di gerai itu. Untuk pengiriman ke luar negeri biasanya durian dibekukan dan dibungkus dengan teknik tertentu sehingga tidak mengeluarkan bau saat dibawa serta tahan hingga sampai luar negeri.
"Untuk pasar Singapura, kami pasang harga sekitar Rp 400 ribu per satu durian merah ukuran dua kilogram," katanya.
Ia mengaku sudah memiliki sejumlah pelanggan tetap di luar kota, mulai Surabaya, Jakarta, Denpasar, hingga luar Jawa. Sebelum panen, para pelanggan itu biasanya sudah mengontak Eko untuk memesan hasil panen durian merah.
Eko mengatakan, pihaknya kini mempunyai petani binaan yang mengelola 200 pohon yang menghasilkan sekitar 2.000 buah durian tiap masa panen yang berlangsung Maret, April, dan Mei.
Pohon itu tersebar di lima kecamatan di Banyuwangi. Saat ini, panen baru sekitar 30 persen dan bakal terus bertambah saat memasuki April hingga awal Mei.
"Tahun ini kami dengan dukungan Pemkab Banyuwangi menanam sekitar 15.000 bibit durian merah yang baru bisa dirasakan panennya sekitar tujuh tahun ke depan. Secara kualitas dan kuantitas, durian merah Banyuwangi terus ditingkatkan karena permintaannya luar biasa besar," katanya.
Dia menjelaskan, Banyuwangi mempunyai 62 varian durian merah yang tersebar di lima kecamatan. Saat ini pihaknya terus mengembangkan varian yang ada, termasuk meningkatkan kualitas agar lebih terstandar berat dan rasanya.
"Kami dampingi petani dalam memberikan pupuk dan memberi masukan aspek teknis budi dayanya agar durian merah yang dihasilkan makin berkualitas," kata Eko.
Pada Sabtu (28/3/2015), gerai buah "Agro Banyuwangi" milik Eko menerima kunjungan wisatawan dari Australia, Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Selain itu, ada sejumlah wisatawan domestik dari Surabaya dan Jakarta.
Di gerai buah milik Eko, para pengunjung bisa menikmati beragam buah khas Banyuwangi yang ditanam di lahan luas yang dikelilingi berbagai tanaman dan bibit pohon.
Para pengunjung dapat menikmati durian merah langsung di gerai itu. Untuk pengiriman ke luar negeri biasanya durian dibekukan dan dibungkus dengan teknik tertentu sehingga tidak mengeluarkan bau saat dibawa serta tahan hingga sampai luar negeri.
"Untuk pasar Singapura, kami pasang harga sekitar Rp 400 ribu per satu durian merah ukuran dua kilogram," katanya.
Ia mengaku sudah memiliki sejumlah pelanggan tetap di luar kota, mulai Surabaya, Jakarta, Denpasar, hingga luar Jawa. Sebelum panen, para pelanggan itu biasanya sudah mengontak Eko untuk memesan hasil panen durian merah.
Eko mengatakan, pihaknya kini mempunyai petani binaan yang mengelola 200 pohon yang menghasilkan sekitar 2.000 buah durian tiap masa panen yang berlangsung Maret, April, dan Mei.
Pohon itu tersebar di lima kecamatan di Banyuwangi. Saat ini, panen baru sekitar 30 persen dan bakal terus bertambah saat memasuki April hingga awal Mei.
"Tahun ini kami dengan dukungan Pemkab Banyuwangi menanam sekitar 15.000 bibit durian merah yang baru bisa dirasakan panennya sekitar tujuh tahun ke depan. Secara kualitas dan kuantitas, durian merah Banyuwangi terus ditingkatkan karena permintaannya luar biasa besar," katanya.
Dia menjelaskan, Banyuwangi mempunyai 62 varian durian merah yang tersebar di lima kecamatan. Saat ini pihaknya terus mengembangkan varian yang ada, termasuk meningkatkan kualitas agar lebih terstandar berat dan rasanya.
"Kami dampingi petani dalam memberikan pupuk dan memberi masukan aspek teknis budi dayanya agar durian merah yang dihasilkan makin berkualitas," kata Eko.
kompas.com
0 comments:
Post a Comment