Seseorang bisa mengendalikan mimpi yang dialaminya asalkan ia pada kondisi lucid dream. Apa itu Lucid Dream? Lucid Dream adalah kondisi saat seseorang sadar bahwa dia sedang bermimpi.
Dengan lucid dream, kita bisa menjadi kreator dan pemeran utama dari sebuah mimpi yang bersifat infinity. Tidak perlu ilmu khusus atau kekuatan supranatural untuk melakukannya, karena semua ini murni science dan logis.
Lucid Dream sendiri dibagi menjadi beberapa level lucidity, dimana semakin tinggi tingkat lucidity-nya semakin bebas dan leluasa anda dapat melakukan proyeksi untuk pemunculan objek dan sejenisnya.
Dengan kata lain, ketika kita mencapai tingkat lucidity paling tinggi kita menjalani kehidupan di mimpi mungkin hampir 80% persis dengan di kehidupan nyata, entah itu dari saraf-saraf yang terasa aktif bekerja, visual yang baik, indra perasa, pendengar, atau peraba yang mungkin sama seperti keadaan normal ketika kita hidup di ‘dunia nyata’.
Sudah barang tentu jika hal ini terus dikembangkan akan menjadi prospek yang baik untuk kepentingan masyarakat kelak, entah itu sebagai terapi, meditasi, atau yang jenis jasa lainnya.
Sejak Berabad-abad
Fenomena lucid dream ini sebenarnya telah banyak disebutkan di masa masa lampau, hanya saja baru beberapa dekade ke belakang ini, komunitas sains mulai mengakui keberadaan fenomena satu ini.
Suku indian, terutama para dukun (shaman) menerapkan suatu bentuk meditasi yang mampu untuk mempertahankan kesadaran meskipun tubuh sudah beristirahat.
kemudian abad ke 5, sebuah surat dari St. Augustine menyebutkan bahwa dia sadar dalam mimpinya. Di abad ke 8 lucid dream kembali terekam oleh para biksu tibet, pada buku berjudul “Tibetan Book of the Dead”, para biksu tibet menerapkan suatu bentuk meditasi yoga yang mampu mengajarkan untuk menjaga kesadaran dalam mimpi.
Awal abad 19 seorang ilmuwan bernama Marquis d’Hervey de Saint-Denys menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Dreams and How to Guide Them’. Buku tersebut berisi mengenai dokumentasi dari kegiatannya meneliti mimpi selama 20 tahun, dan dibuku ini dijelaskan selangkah demi selangkah perkembangan kemampuannya dalam mengontrol mimpi, termasuk juga dream recall - kondisi mengingat jelas pengalaman saat bermimpi.
Psikolog dan ilmuwan mimpi dari Belanda, Frederick Van Eeden, menjadi orang pertama yang menggunakan istilah ‘Lucid Dream’. Pada tahun 1913 dia menerbitkan jurnal pada komunitas ilmuwan psikolog mengenai lucid dream.
Istilah Lucid berasal dari bahasa Latin “Lux”, artinya “cahaya” dan “dream” artinya mimpi. Dalam bahasa Indonesia Lucid Dream bisa diartikan sebagai “mimpi yang jelas” atau “mimpi cerah”, atau “mimpi terang”.
Dalam jurnal tersebut dia merekam 352 lucid dream yang dialaminya dari tahun 1898 dan 1912. judul jurnalnya adalah “A Study of Dreams”.
Di abad 20 dan 21, nama Dr.Stepehen laberge, seorang dosen di Stanford University yang dikenal mendalami penelitian soal lucid dream. berkat hasil penelitiannya dengan dr. Lynn Nagel, komunitas ilmuwan mulai mengakui lucid dream secara sains.
Salah satu adegan dalam “Inception”
Untuk memahami apa itu Lucid Dream, nggak usah jauh-jauh. Yang paling mudah, tontonlah “Inception”. Dalam film besutan Christoper Nolan itu, tokoh utamanya adalah Leonardo Di Caprio.
Ia dan kelompoknya mampu mengendalikan mimpi. Melalui mimpi yang terhubungkan satu sama lain, mereka mampu mengorek informasi penting dari lawan mereka atau mempengaruhi orang untuk mengambil keputusan penting. Mimpi mereka pun berlapis-lapis. Artinya ada tingkatan kedalaman mimpi atau tingkat keterlelapan – lucidity
Cara Mengendalikan Mimpi ( Lucid Dream )
Lucid Dream, dalam istilah yang sederhana, bisa diartikan sebagai keadaan dimana seseorang menyadari bahwasanya ia sedang bermimpi. Istilah ini diciptakan oleh Frederik Willem van Eden, seorang psikiater dan penulis berkebangsaan Belanda. Kesadaran ini dapat berkisar dari kesadaran yang sangat samar bahwa mimpi tersebut bukanlah kenyataan sampai kesadaran sebagai perluasan kesadaran ketika seorang tersebut terjaga.
Meski hanya menjadi perhatian masyarakat umum dalam beberapa dekade terakhir, Lucid Dream bukanlah penemuan modern. Sebuah surat yang ditulis oleh St Augustine of Hippo pada 415 M mengacu pada Lucid Dream. Pada abad ke-8, Orang Buddha di Tibet dan Bonpo telah mempraktekkan bentuk Dream Yoga yang dilakukan untuk mempertahankan kesadaran saat berada dalam mimpi. Sistem ini secara luas dibahas dan dijelaskan dalam buku "Dream Yoga and the Practice of Natural Light".
Apa yang dapat pemimpi lakukan dengan Lucid Dreamnya mencerminkan kecenderungan pribadi dan tingkat keterampilan yang didapatkan melalui pengalaman dan latihan. Meskipun seorang pemimpi Lucid Dream dapat mempengaruhi struktur, karakter, jalan cerita mimpi dan lain-lain tentang mimpinya, hal ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sebagai bakat yang dimana Lucid Dream dapat memberikan pemimpi apa yang ia inginkan menjadi terwujud dalam mimpinya tersebut.
Seorang yang telah berpengalaman mengalami Lucid Dream (yang lebih sering mengalami Lucid Dream daripada tidak) akan terus menghadapi tantangan psikologis dan perkembangan dalam mimpinya tersebut. Mimpi yang menyenangkan dan menyedihkan, yang mudah dan sulit, yang indah dan mengerikan, semuanya terjadi sebanyak yang mereka alami pada saat berada di mimpi biasa (bukan Lucid Dream). Tetapi, berbeda dengan mimpi biasa yang diisi dengan seluk-beluk rumit dari pikiran bawah sadar mereka, seorang pemimpi Lucid Dream memiliki kesempatan untuk secara sadar mengeksplorasi mimpinya.
Lucid Dream biasanya terjadi ketika seseorang di tengah-tengah mimpi biasa dan tiba-tiba ia menyadari bahwa ia sedang berada dalam mimpi. Orang tersebut kemudian dikatakan menjadi ‘lucid’ (jernih), dan dapat memasukkan satu dari banyak tingkat kejernihan. Pada tingkat terendah, pemimpi mungkin akan secara samar-samar menyadari bahwa ia sedang bermimpi, tetapi ia tidak dapat berpikir dengan cukup rasional untuk menyadari bahwa peristiwa/orang lain/tindakan dalam mimpi adalah tidak nyata/tidak menimbulkan dampak apapun terhadapnya. Pada tingkat tertinggi, sang pemimpi menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang tidur, dan dapat memiliki kontrol penuh atas tindakannya di dalam mimpi.
Namun, dengan mental yang rendah yang mempengaruhi keputusan anda, keputusan anda dapat menjadi bias yang tidak dengan pendapat anda, tetapi oleh otak anda. Anda dapat mengendalikan mimpi anda menggunakan metode Lucid Dream berikut.
1. Pada Siang Hari, Berulang Kali Bertanya “Apakah Aku Bermimpi?”
Dan lakukan hal ini kapanpun anda ingat. Dengan latihan yang cukup, secara otomatis anda akan mengingatnya selama impian anda dan anda akan melakukannya dalam mimpi anda tersebut.
2. Buatlah Sebuah Buku Catatan (Jurnal) Mimpi
Ini mungkin langkah yang paling penting menuju Lucid Dream. Letakkanlah jurnal mimpi dekat dengan tempat tidur anda di malam hari, dan tuliskan mimpi anda di dalamnya segera setelah anda bangun. Atau anda dapat menggunakan alat perekam jika anda lebih mudah untuk mengulangi menceritakan impian anda dengan suara anda. Hal ini membantu anda mengenali elemen umum mimpi anda (orang-orang dari masa lalu anda, tempat-tempat tertentu, dan lain-lain), dan juga memberitahu otak anda bahwa anda benar-benar ingin untuk mengingat mimpi anda.
3. Pelajari Waktu Terbaik Untuk Mendapatkan Lucid Dream
Dengan menjadi sadar akan jadwal tidur anda, anda dapat mengatur pola tidur anda untuk membantu memicu Lucid Dream.
Studi sangat menyarankan bahwa tidur beberapa jam setelah anda bangun di pagi hari adalah waktu yang paling umum untuk mendapatkan Lucid Dream.
Lucid Dream berkaitan erat dengan tidur REM. Tidur REM lebih banyak dijumpai sebelum seseorang benar-benar terbangun dari tidurnya. Hal ini berarti Lucid Dream paling sering terjadi tepat sebelum anda bangun.
Mimpi biasanya berlangsung dalam siklus 60 menit selama tidur. Jika anda berusaha mengingat mimpi anda, mungkin akan sangat membantu jika anda mencoba untuk membangunkan diri selama salah satu siklus ini (mimpi terputus biasanya lebih sering kita ingat).
4. Cobalah Teknik MILD (Mnemonic Induction Of Lucid Dreaming)
Atur alarm untuk membangunkan Anda 4.5, 6, atau 7.5 jam setelah anda tertidur. Ketika anda dibangunkan oleh alarm anda, cobalah untuk mengingat mimpi anda sebanyak mungkin yang anda bisa.
Bila anda pikir anda telah mengingat sebanyak mungkin yang anda bisa, kembalilah ke tempat tidur anda, bayangkanlah bahwa anda berada dalam mimpi anda sebelumnya, dan menjadi sadar bahwa anda sedang bermimpi. Katakan pada diri sendiri, “aku akan menyadari bahwa aku bermimpi”, atau kata-kata yang lain yang serupa. Lakukan ini sampai anda berpikir bahwa ia telah ‘meresap masuk’ ke dalam pikiran anda. Lalu segera pergi tidur.
Jika pikiran-pikiran lain mucul ketika anda mencoba untuk tertidur kembali, ulangi membayangkan mimpi anda. Jangan khawatir jika hal itu menghabiskan waktu yang lama. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin besar bayangan tersebut akan ‘meresap’, dan semakin besar kemungkinan anda akan mendapatkan Lucid Dream.
5. Lakukan Teknik WBTB (Wake Back To Bed)
Ini adalah teknik yang biasanya paling berhasil dibandingkan teknik yang lainya.
Pergi tidur.
Atur alarm sampai 5 jam setelah anda tertidur.
Setelah anda bangun, tetaplah terjaga selama kira-kira satu jam dengan pikiran anda terfokus pada Lucid Dream dan Lucid Dream saja.
Tidurlah kembali menggunakan teknik MILD.
6. Cobalah Teknik WILD (Wake Initiated Lucid Dream)
Pada dasarnya adalah bahwa ketika anda tertidur anda membawa kesadaran anda dari saat anda bangun langsung menuju tidur REM dan anda memulainya sebagai sebuah Lucid Dream.
Cara termudah untuk mencoba teknik ini adalah jika anda mengambil tidur siang atau anda hanya tidur selama 3-7 jam.
Cobalah untuk bermeditasi dalam keadaan tenang tapi terfokus. Anda dapat mencoba menghitung napas, membayangkan anda tengah naik / turun tangga, terjatuh kedalam sistem tata surya, berada di daerah yang kedap suara yang tenang, dan lain-lain.
Mendengarkan Theta binaural beats untuk jumlah waktu tertentu akan dengan mudah akan menempatkan anda ke tidur REM.
7. Lakukan Teknik Diamond Method Of Meditation
Ketika seseorang bermeditasi, mencoba untuk membayangkan hidup anda, baik kehidupan terjaga maupun mimpi sebagai sisi pada berlian. Maksudnya di sini adalah mulai untuk mengenali kehidupan yang terjadi sekaligus. Hal ini hanya ‘persepsi’ kita yang mengatur drama kita menjadi linier atau ‘waktu’. Jadi seperti sebuah berlian, masing-masing sisi jika dilihat sebagai pengalaman individu, masih terjadi pada saat yang sama juga. Metode ini juga dikenal sebagai Penglihatan Jarak Jauh.
8. Melibatkan Diri Ke Dalam Subjek Lucid Dream
Sebagai contoh, anda dapat melihat di situs web tentang Lucid Dream (termasuk ketika anda membaca artikel BerbagaiHal ini), menonton film dengan tema Lucid Dream (misalnya Waking Life, Vanilla Sky, Inception), membaca buku tentangnya, dan lain-lain.
9. Coba Menandai "B" (Yang Berarti "Bangun") Di Telapak Tangan
Setiap kali Anda melihat "B" selama anda terjaga, tentukan apakah anda bangun atau tertidur. Akhirnya, ketika anda melihat "B" dalam tidur anda dan anda mendapatkan Lucid Dream.
10. Biasakan Melakukan Pemeriksaan Kenyataan
Lakukan setidaknya tiga pemeriksaan kenyataan setiap kali sesuatu tampak luar biasa, sangat membuat frustasi, atau tidak masuk akal, dan kebiasaan ini akan terbawa masuk ke mimpi anda. Dalam mimpi, hal ini akan memberitahu anda bahwa anda sedang tidur, dan yang paling penting, memungkinkan anda mendapatkan Lucid Dream. Dalam rangka mengingat untuk melakukan pemeriksaan kenyataan dalam mimpi, anda perlu membuat kebiasaan melakukan pemeriksaan kenyataan dalam kehidupan nyata. Salah satu cara untuk melakukan pemeriksaan kenyataan adalah untuk mencari ‘tanda-tanda mimpi’ (elemen yang sering terjadi selama impian anda, cari ini dalam jurnal mimpi anda), atau hal-hal yang biasanya tidak ada dalam kehidupan nyata, dan kemudian lakukan pemeriksaan kenyataan. Ketika tindakan-tindakan ini menjadi kebiasaan, seseorang akan mulai melakukannya dalam mimpinya, dan bisa sampai pada kesimpulan bahwa dia sedang bermimpi. Sering melakukan pemeriksaan ternyata mampu menstabilkan mimpi. Hal ini juga dikenal sebagai DILD (Dream Induced Lucid Dreams). Beberapa taktik meliputi:
- Melihat jam untuk melihat apakah ia tetap konstan
- Melihat teks, memalingkan muka, dan kemudian menoleh kembali untuk melihat apakah ia telah berubah
- Membalik sebuah tombol lampu
- Melihat di cermin (gambar anda akan paling sering muncul buram atau tidak muncul sama sekali dalam mimpi). Namun, sosok anda dapat mengerikan di dalam cermin, menakutkan anda menjadi mimpi buruk bagi anda.
- Menjepit hidung anda sampai tertutup dan mencoba untuk bernapas.
- Melirik tangan anda, dan bertanya pada diri sendiri, “apakah aku bermimpi?” (ketika bermimpi, anda akan sering melihatnya berukuran lebih besar atau terdapat kurang dari lima jari di tangan anda)
- Melompat di udara, anda biasanya dapat terbang selama mimpi.
- Menusuk diri, ketika bermimpi, "daging" anda mungkin akan lebih elastis daripada di kehidupan nyata, sebuah pemeriksaan kenyataan umum adalah mendorong jari anda melalui telapak tangan anda
- Mencubit lengan anda. Dalam mimpi, anda seharusnya tidak dapat merasakan cubitan anda tersebut. Namun, hal ini mungkin tidak bekerja karena dalam mimpi, tindakan masih dapat memiliki efek pada tubuh anda.
- Cobalah bersandar di dinding. Dalam mimpi, anda akan sering jatuh melalui dinding.
11. Memperpanjang Lucid Dream Dengan Memutar Tubuh Anda Atau Jatuh Ke Belakang Dalam Mimpi (Yang Diduga Memperpanjang REM), Dan Menggosok Tangan Anda (Mencegah Anda Merasakan Sensasi Berbaring Di Tempat Tidur)
Berhati-hatilah saat berputar. Ingatkan diri anda bahkan saat anda berputar atau jatuh bahwa anda sedang bermimpi, karena anda akan menemukan diri di lokasi yang sama sekali berbeda saat anda berhenti berputar atau menyentuh tanah. Jika anda merasa mimpi ‘bergetar’ atau akan memudar, lihatlah ke tanah dan visualisasikan sekitar anda, ingatkan diri anda sedang bermimpi.
12. Jadilah Lebih Pro-Aktif Tentang Impian Anda
Memiliki tujuan dalam pikiran dan cobalah untuk mencapainya.
13. Dengarkan Binaural Beats
Binaural Beats sering digunakan untuk menginduksi Lucid Dream, dan banyak yang menjamin bahwa metode ini secara dramatis meningkatkan tingkat keberhasilan. Secara teoritis, mendengarkan Binaural Beats menurunkan frekuensi otak, memicu efek yang berbeda seperti relaksasi dan induksi mimpi. Cari Binaural beats Theta, karena menggunakan frekuensi gelombang otak yang sama yang digunakan dalam mimpi. Anda juga mungkin ingin mendengarkan Alpha dan Delta Binaural beats karena mereka membantu Anda bersantai dan jatuh ke dalam tidur non-REM.
14. Lihatlah Mimpi Sebelumnya Dalam Jurnal Mimpi Anda
Jika anda mulai melihat pola dalam mimpi anda, anda akan melihat tanda mimpi, atau hal-hal tertentu yang terus muncul dalam mimpi anda. Misalnya, semua mimpi anda terjadi di halaman belakang anda, atau semua impian anda memiliki kesenangan di dalamnya. Biasakan melakukan pemeriksaan setiap kali anda melihat tanda impian anda, dan akhirnya ketika anda melihat tanda impian anda dalam mimpi, anda akan melakukan pemeriksaan kenyataan dan menyadari bahwa anda sedang bermimpi.
0 comments:
Post a Comment