Dua peneliti dari Victoria Management School di Wellington, Selandia baru telah menggambarkan seperti apa industri seks pada tahun 2050, ketika para pekerja seks komersil digantikan oleh robot.
Ian Yeoman dan Michelle Mars percaya bahwa gambaran gaya fiksi-sains tersebut dapat menjadi kenyataan dalam 40 tahun ini. Mereka berfokus pada Red Light District di Amsterdam dan membayangkan bagaimana jadinya usaha rumah bordil paling popular di perkotaan.
Mereka menyebut bordil khayalan ini Yub-Yum, dan menggambarkannya sebagai ‘layanan gemerlap dan modern dengan 100 robot berambut pirang dan coklat memakai lingerie dan G-string yang menggairahkan,’ menurut laporan dari Daily Mail.
Klien harus membayar 6,200 pound sterling untuk mendapatkan ‘semua layanan’, dari lap dancing sampai berhubungan intim, dengan ‘dewa dan dewi seksi dari bermacam-macam suku, bentuk tubuh, umur, bahasa dan fitur seks.’
Produksi dan penggunaan mesin ini bisa menghentikan penyebaran penyakit seksual, begitu juga dengan akar peningkatan penjualan manusia yang berkaitan dengan perdagangan seks. Para pekerja seks android juga dapat memberikan pengalaman ‘bebas rasa salah’ bagi para pria.
Kedua peneliti tersebut berpikir bahwa, dengan tidak ada lagi wanita yang dieksploitasi, maka prostitusi dapat memperoleh tingkatan yang lebih terhormat. “Para pengunjung yang menggunakan layanan Yub-Yum dijamin akan mendapatkan pengalaman menakjubkan dan menggetarkan, karena semua android ini deprogram untuk melakukan semua layanan dan memuaskan segala hasrat,” ujar mereka.
biar sexy apapun, tetap sya ngga mau ...
ReplyDelete