Ketika Anda hidup di tempat yang paling 'basah' di bumi, bisa jadi alam akan membantu untuk melancarkan jalan Anda. Seperti alam Meghalaya yang memberikan Ummunoi, jembatan hidup tertua yang digunakan oleh masyarakat setempat menyeberangi sungai.
Meghalaya yang berarti 'tempat tinggal awan' terletak di perbatasan Banglades dan merupakan salah satu tempat terbasah di dunia. Salah satu daerah yang menerima curah hujan tertinggi adalah Cherrapunjee.
"Selamat datang di Ummunoi, salah satu jembatan tertua di Meghalaya. Kami tentu ingin membangun jembatan dari baja, tetapi kami tak punya uang," jelas Bakhot Phanrang, kepala desa Cherrapunjee, seperti dilansir oleh Reader's Digest Asia (08/11).
sebelumnya menyeberangi sungai menjadi hal yang sulit mengingat medan yang curam dan hujan lebat yang seringkali turun. Namun masyarakat di Cherrapunjee berhasil membangun jembatan menggunakan pohon-pohon di sekitar mereka.
Setiap kepala keluarga di desa ini memiliki sebidang tanah yang ditanami daun salam atau lada hitam. Enam hari seminggu Phanrang arus turun 700 meter ke hutan dengan anggota keluarga untuk mengumpulkan buah pinang, lada, tanaman obat, dan lainnya yang akan mereka jual. Kehidupan mereka sangat bergantung pada jembatan.
Jembatan ini dibangun dari pohon karet, bambu, atau kayu. Saat ini terdapat sekitar 11 jembatan hidup yang berfungsi menghubungkan desa-desa di sana.
Jembatan hidup tersebut dibuat dari akar sekunder pohon dan batang bambu yang dirangkai sedemikian hingga. Akar akan terus tumbuh karena ditempelkan pada bambu untuk membentuk arah tumbuhnya akar.
Wow, ingin merasakan asyiknya menyeberang di jembatan hidup ini?
via: merdeka.com
0 comments:
Post a Comment