Seorang pemimpin negara sedianya mengabdikan diri sebagai pelindung bagi rakyatnya. Namun ada beberapa orang yang menyalahgunakan amanah demi kepentingannya sendiri sehingga tega berbuat kejam kepada sebagian rakyatnya.
Nah, berikut ini beberapa pemimpin negara yang dikenal kejam selama berkuasa, dari berbagai sumber:
1. Pol Pot
Pol Pot atau Saloth Sar lahir pada 19 Mei 1928 di Prek Sbauv di Indochina Prancis. Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin negara yang kejam lantaran dianggap bertanggung jawab atas kematias sekitar dua juta warga Kamboja.
Pada April 1975, Khmer Merah atau Khmer Rouge yang dipimpin Pol Pot berhasil menggulingkan kekuasaan Pangeran Shihanouk dan Jendral Lon Nol. Khmer saat itu memiliki basis para petani.
Suatu kali, Pol Pot pernah memerintahkan para penduduk di kota agar segera meninggalkan kota lantaran pesawat Amerika akan menyerang dalam tiga hari. Para tentara petani pun menggelar sweeping di rumah-rumah penduduk kota untuk menjalankan perintah Pol Pot. Perintah lainnya, siapa yang berani menolak akan dibunuh.
Setelah Kamboja menjadi republik komunis dengan nama Kamboja Demokratis atau Democratic Kampuchea, Khieu Samphan menduduki kursi sebagai presiden pertama. Nah, pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja.
Dalam kekuasaan Khmer Merah, rakyat dari perkotaan dievakuasi ke pedesaan. Kemudian rakyat harus hidup bersama di ladang-ladang yang ada. Pol Pot tak segan membunuh siapapun yang berseberangan dengan ide dan langkah politiknya.
Para intelektual dan biksu disiksa dan dibunuh karena dianggap tak sejalan dengan doktrinnya. Cara mengeksekusi 'lawan'-nya pun dikenal begitu kejam. Pacul dan kantong plastik untuk membekap kepala 'lawan' menjadi alat eksekusi Pol Pot. Bagi Pol Pot, 'cut the grass must dig the root also'.
Para korban kemudian dikubur secara massal di wilayah Choen Ek. Tempat itu pun diberi nama 'Killing Field'.
Kamboja begitu terisolasi di masa Pol Pot berkuasa. Saat itu rakyat Phnom Penh pun banyak yang meninggal karena kelaparan, penyakit, maupun karena dieksekusi.
Pol Pot meninggal pada 15 April 1998. Dikabarkan, Pol Pot meregang nyawa karena serangan jantung. Jasadnya lantas dibakar dengan disaksikan beberapa bekas anggota Khmer Merah.
2. Adolf Hitler
Pria dengan sepotong kumis ini wajahnya tak terkesan angker, namun dia diingat sebagai orang yang tega membunuh jutaan Yahudi. Dia dikenal sebagai sosok yang melansir eugenetika yang merujuk pada perbaikan ras manusia dengan memperbanyak orang sehat serta membuang orang-orang yang berpenyakit dan cacat.
Hitler lahir pada 20 April 1889. Di tahun 1933, Hitler menjadi Kanselir Jerman. Saat berkuasa, dia menggabungkan jabatan kanselir dan presiden menjadi Fuhrer. Dia pun menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman.
Nazi sebelumnya bernama Deutsche Arbeiterpartei/DAP atau Partai Buruh Jerman. Hitler mulai terjun dan menjadi pengurus di partai tersebut pada Juli 1921. DAP lalu diubah namanya oleh Hitler menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Partai Nazi.
Dikutip dari Wikipedia, pemerataan ekonomi, peningkatan lapangan kerja dan sarana sarana umum serta proyek-proyek umum dilakukan oleh Hitler saat memerintah sebelum Perang Dunia II. Keberadaan mobil Volkswagen (VW) adalah atas prakarsa Hitler yang mengusulkan kendaraan murah untuk rakyat.
Hitler tak segan membunuh semua penentangnya di Partai Nazi pada Juni 1934. Peristiwa itu dikenal sebagai Nacht der langen Messer alias Malam Pisau Panjang. Komunisme dan Yahudi dituding Hitler sebagai pihak di balik memburuknya situasi ekonomi. Atas dendam pada orang orang komunis dan Yahudi, Hitler menyerang dan membunuh mereka.
Secara terbuka dia mengumumkan untuk membunuh orang Yahudi yang ada di dunia. Dia bahkan membangun kamp-kamp besar yang dilengkapi kamar gas untuk orang Yahudi. Hanya beberapa tahun, sekitar 6.000.000 Yahudi tewas di kamp tersebut.
"Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini, tapi saya sisakan sedikit yang hidup, agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka," begitu ucapan Hitler yang terkenal soal Yahudi.
Tak hanya Yahudi, orang-orang Rusia dan Gypsy juga menjadi korban pemusnahan Hitler. Termasuk juga orang-orang yang dianggap sebagai ras rendah atau musuh-musuh negara.
Hitler juga menjadi pemicu pecahnya Perang Dunia II. Hal itu dimulai pada September 1939, saat Hitler menyerang Polandia. Akibat serangan itu, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman, sehingga pecahlah Perang Dunia II.
Saat menyadari dirinya akan jatuh dan kalah, Hitler bunuh diri bersama Eva Braun yang belum lama dinikahinya pada 30 April 1945. Jasadnya lantas dibakar.
3. Benito Mussolini
Arogan, kejam, dan jahat. Itulah sifat yang dilekatkan pada sahabat Rudolf Hitler, Benito Mussolini. Pria bernama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini ini juga dikenal sebagai orang suka memaksakan kehendak.
Mussolini lahir pada 29 Juli 1883 di Predappio, Forli (Emilia-Romagna), Italia. Ayahnya, Alessandro, merupakan seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru sekolah.
Sempat menjadi editor di beberapa koran, Mussolini kemudian menjadikan fasisme sebagai suatu gerakan politik pada Maret 1919. Dia membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yang merupakan kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong.
Karena kaum fasis menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik, anarki pun terjadi di mana-mana. Karena takut pada kelompok tersebut, Raja Vittorio Emanuele III pun memberi kursi pemimpin kepada Mussolini. Pada Oktober 1922, Raja meminta Mussolini untuk membentuk pemerintahan baru sehingga pemerintahan fasis berdiri di Italia.
Sejalan dengan pemikiran Adolf Hitler, Mussolini setuju bahwa manusia yang tidak berkualitas harus dimusnahkan. Itu makanya dia menginvasi Ethiopia dan meyakini bahwa ras unggul seperti Italia sudah seharusnya memerintah karena merupakan akibat alami dari evolusi. 30.000 Orang Ethiopia tewas dalam invasi tersebut.
Italia kemudian terseret dalam Perang Dunia II pada 1940. Namun kemudian Italia kalah, dengan pengorbanan 400.000 orang Italia. Mussolini kemudian diturunkan dari jabatannya oleh Raja Victor Emmanuele III. Mussolini pun ditahan di Campo Imperatore.
Dia dibebaskan pasukan khusus Jerman dan bisa berkuasa kembali di Italia Utara. Namun cerita sudah berubah, Mussolini hanya duduk di kursi sebagai simbol karena sebenarnya yang berkuasa adalah orang-orang Nazi Jerman.
Tahun 1945 adalah era jatuhnya pemerintahan Fasis Italia. Mussolini ditangkap dan ditembak mati kelompok perlawanan di Italia.
4. Idi Amin Dada
Idi Amin Dada merupakan pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25 Januari 1971- 13 April 1979. Pria bernama lengkap Idi Amin Dada Oumee dikenal sebagai salah satu pemimpin negara yang kejam yang pernah ada.
Saat berkuasa, Idi Amin kerap menggunakan pendekatan kekerasan jika ada sesuatu yang membahayakan kekuasaannya. Misalnya saja saat Idi Amin mendengar ada upaya invasi orang-orang Uganda di pengasingan, dia pun mengkampanyekan penganiayaan terhadap suku saingannya dan pendukung mantan Presiden Milton Obote. Obote adalah presiden yang berhasil digulingkannya pada 25 Januari 1971 dalam kudeta militer.
Mayoritas pendukung Obote adalah etnis Acholi dan Lango. Nah, serdadu dari etnis ini dibantai di Barak Jinja dan Mbarara pada Juni 1971. Lalu di awal 1972, sekitar 5.000 tentara dan tak kurang dari 10.000 warga sipil dari kedua etnis tersebut menghilang secara misterius. Banyak yang meyakini rezim Idi Amin berada di balik peristiwa itu.
Korban tewas di Uganda meluas. Tak hanya etnis Acholi dan Lango saja yang tewas tetapi juga ada etnis lain yang turut menjadi korban. Mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti wartawan, hakim, artis, mahasiswa, kaum homo, pemimpin agama, dan lainnya.
Idi Amin dituding melakukan pembantaian massal dengan latar belakang politik, etnis, dan finansial selama delapan tahun dia berkuasa di Uganda. Konon, Idi Amin juga dikenal sebagai kanibal karena tak jarang memakan para korbannya, juga menjadikan para korban sebagai santapan buaya.
The International Commision of Jurists menyebut orang yang dibantai pria yang pernah menjadi juara tinju kelas dunia itu sekitar 300.000 orang. Sedang Amnesty International menyebutkan korban tewas mencapai 500.000 jiwa.
Kekacauan di Uganda dan ambisinya menganeksasi Provinsi Kagera di Tanzania pada 1978, memicu Perang Uganda-Tanzania. Rezima Idi Amin kemudian berhasil digulingkan rakyat. Saat kekacauan meluas, pengagum Adolf Hitler ini melarikan diri ke Libia dan Arab Saudi. Akibat gagal ginjal, Idi Amin meninggal di RS Jeddah, Arab Saudi, pada 16 Agustus 2003.
0 comments:
Post a Comment