Kisah, Cintaku Terhalang Oleh Jeruji


Photo: ~ CINTAKU TERHALANG JERUJI ~

Sahabat.

Ketika mulai mengetahui ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mengetahui penciptanya. Ketika mulai mengenal ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mengenal penciptanya. Ketika mulai mendekati ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mendekati penciptanya. Dan ketika mulai menyayangi ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin menyayangi penciptanya. Bahkan ketika mulai mencintai ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mencintai penciptanya. Namun ketika mulai kehilangan ciptaan-Nya, jangan pernah diri ini kehilangan penciptanya.

Salam silaturahmi.


“Mas, setelah kegiatan nanti masih ada waktu ndak? Soalnya saya mau curhat dan minta pendapat Mas soal hubungan saya dengan pacar saya.” tanya seorang warga binaan dengan sikapnya yang manja namun sedikit memaksa kepada seorang pemuda yang baru tiba di ruangan Aula Lapas. Pemuda itu memang terbiasa menyediakan waktunya kepada para warga binaan usai kegiatan berlangsung.

“Insya Allah, saya tunggu nanti di Musholla setelah sholat Ashar. Tapi nanti kamu simak dulu film yang kebetulan memang akan saya putarkan ini, semoga kamu bisa mengambil hikmahnya.” jawab pemuda tersebut seraya tersenyum.

Pemuda tersebut kemudian memutarkan sebuah film animasi yang bertemakan motivasi tentang cinta kasih sepasang anak manusia hingga usia mereka lanjut usia. Bahkan rasa cinta itu semakin terasa meskipun usia mereka telah lanjut usia. Namun ketika istrinya wafat, hanya ada satu hal yang membuat suaminya tersebut tetap semangat menjalani sisa hidup ini.

Tentang sebuah keinginan mendiang istrinya yang berharap memiliki sebuah rumah di dekat air terjun. Dan itulah yang membuat suaminya tersebut berupaya mewujudkannya meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Semua yang hadir sangat menikmati suguhan film tersebut, hingga diakhir kisah tersebut salah seorang diantara warga binaan sambil berkata.

“Bangga kali ya bisa punya laki kaya’ gitu. Kesetiaannya gak diragukan. Setianya bukan setiap tikungan ada. Gak kaya’ laki saya, dulu waktu pacaran bilangnya cinta dan setia, tapi giliran bininya sekarang di kerangkeng. Nengok aja gak pernah, eh malah kawin lagi. Padahal anak udah 4 biji yang nongol dari dia.” celetuk salah seorang warga binaan dengan gayanya yang khas dan mengundang tawa.

“Wah, itu sih bukannya karena keadaan. Emang kitanya aja yang gak siap buat nerima kenyataan yang paling pahit sekalipun waktu kita masuk penjara. Kan semua awalnya dari niat waktu lagi pacaran sama waktu kawin. Mendingan kawin aja sama Mas, kan dia masih single. Betul gak Mas?” timpal seorang temannya yang duduk tidak jauh dari temannya tersebut dan sekaligus bercanda kepada pemuda itu. “Susah suit, promosi nih?” canda balik pemuda itu.

“Itu sudah ada jawabannya, semua kembali kepada niat. Baik pria maupun wanita pada dasarnya sudah ditakdirkan oleh Allah atas pasangan hidupnya masing-masing. Hanya saja saat kita memulainya, adakah diantara kita yang senantiasa melibatkan Dia saat kita mengenal dan mencintai seseorang?”

“Jangan salah menilai seseorang hanya sekedar dari penampilan yang menarik, atau dari harta kekayaannya yang berkesan menjamin masa depan, maupun karena ucapannya yang manis dan sangat menghibur hati. Termasuk saat kalian menilai saya, karena bagaimanapun juga saya hanyalah manusia biasa yang pasti tidak akan luput dari kekurangan dan kesalahan.”

“Pada umumnya dalam hal cinta, pria berpikir dan bertindak dengan akal sedangkan wanita dengan emosinya. Hingga kedua hal tersebut jika tidak dipadukan dengan serangkaian niat baik yang terpelihara, maka yang akan ada nantinya hanyalah permasalahan yang akan mengiringi kehidupannya. Dan sebaik-baik niat adalah ketika kita senantiasa melibatkan Dia dalam sujud dan do’a.”

“Terlebih lagi untuk kalian yang sudah berumah tangga, jangan pernah menyerah dan bosan mengharapkan bimbingan dan lindungan-Nya untuk rumah tangga yang sedang kalian bina. Anggap saja apa yang sedang kalian jalani disini ibarat belajar mengendalikan dari hawa nafsu yang pada awalnya ikut menyelimuti saat menjalani sebuah hubungan rumah tangga.”

“Dan hari kemenangannya adalah ketika nanti kalian dinyatakan bebas dan memulai sesuatu yang baru saat kalian bertemu kembali dengan suami tercinta. Dan bagi yang belum pernah menikah ataupun mohon maaf yang rumah tangganya berantakan, maka jadikan ini semua sebagai sebuah pembelajaran dan ambil isyarat-Nya yang tersirat dari setiap peristiwa yang dialami oleh teman-teman kalian.”

“Jangan menjadikan penderitaan yang dialami oleh teman-temannya tersebut sebagai bahan untuk memperolok apalagi menjadikannya sebagai bumbu gosip dalam pembicaraan. Hati-hati dengan ghibah. Karenanya teruslah bercermin dengan apa yang ada pada diri kita dan tentang kekurangan yang kita miliki dan belum diperbaiki hingga saat ini.”

“Jangan sampai keberadaan kalian disini hanya sekedar menghabiskan masa hukuman tapi sesungguhnya kalian tidak mendapatkan makna yang berharga dari keberadaannya disini. Semua tentang hal tersebut, termasuk yang ada dalam film ini pada dasarnya sudah dijelaskan dan diatur di dalam Al-Qur’an dan diperjelas kembali dalam hadist.”

“Itulah kesempurnaan yang dimiliki dalam agama Islam, Allah telah menjelaskan dan sekaligus mengatur sebuah tata cara yang sangat sempurna bagi hamba-hamba-Nya. Tidak ada satupun yang dipersulit-Nya, kitanya saja sebagai hamba-Nya yang berusaha mencari jalan pintas dengan alasan mencari kemudahan namun akhirnya justru hanya akan mendatangkan kesulitan di belakang hari.”

“Dan yakinlah, bahwa apabila kalian disini justru belajar mencari cinta-Nya dengan sepenuh hati. Maka disuatu saat yang pasti, cinta-Nya tersebut juga akan mengalir kepada seseorang yang akan dipertemukan oleh-Nya untuk kalian. Cinta dari seseorang yang mau menerima kalian apa adanya.”

“Bukan karena kecantikan yang dimiliki kalian, karena kecantikan itu hanya sesaat dan akan pudar seiring waktu. Bukan juga karena kekayaan, atau apapun yang sifatnya sementara dan akan ada akhirnya.”

“Seseorang yang bukan hanya sekedar menjadi seorang suami bagi kalian atau ayah bagia anak-anaknya. Namun dia juga kelak menjadi seorang Imam dalam rumah tangga yang kalian jalani, karena niatnya hanyalah satu yaitu bersama-sama kalian mencari cinta-Nya.”

“Karena jika seseorang mencintai kalian dengan tulus karena Allah semata, maka cinta-Nya pun akan turut mengiringi kalian meskipun kalian berada di dalam Lapas ini. Bahkan kekuatan cintanya itu akan turut larut dalam sepenggal do’a yang senantiasa kalian panjatkan.”

“Untuk sekedar memberi semangat kepada kalian, apabila keberadaan kalian disini ikhlas karena Allah. Maka yakinlah bahwa diluar sana, Allah sudah mempersiapkan sebuah nama seseorang yang kelak akan mendampingi sisa hidup kalian. Bukan sekedar menjadi suami, namun lebih dari itu, menjadi penuntun bagi jalan menuju surga-Nya.”

“Sementara atas apa yang tadi sempat dikatakan oleh teman kalian mengenai saya, bisa jadi penilaiannya akan berubah tentang saya saat mengetahui dan menyadari siapa saya yang sesungguhnya.”

“Satu hal yang pasti bahwa jodoh itu memang sudah diatur oleh-Nya, termasuk jodoh saya nanti. Bukan karena kalian adalah warga binaan, tapi jika Allah memang sudah mengaturnya maka saya tak kuasa untuk menolaknya.”

“Namun jauh sebelum saya memulai kegiatan disini, almarhum guru saya pernah mengingatkan agar suatu saat saya harus bisa melatih untuk menjaga hati dari sebuah rasa yang hanya akan menjadikan saya tidak obyektif dalam memberikan indahnya kebersamaan seperti sekarang ini.”

“Karena apabila jauh di dalam lubuk hati ternyata saya menyimpan sebuah rasa kepada seseorang yang berada di dalam Lapas ini, dan apabila itu justru terjadi selama saya mengemban amanah menjalani kegiatan disini. Maka apa yang saya sampaikan sudah tidak sejalan dengan niat yang ada dari dalam hati ini lagi.”

“Karena ternyata ada sepercik niat jika datang kesini adalah sekaligus untuk bertemu dengan orang yang saya sayangi. Itulah sebabnya saya meyakini, bila itu terjadi maka atas apa yang selama ini disampaikan pun sudah tidak obyektif lagi. Namun biarlah Allah Yang Maha Menentukan atas apa yang terbaik bagi hamba-Nya nanti.”

“Meskipun bisa saja terjadi diantara kita hanya akan menghadapi sisa rangkaian perjalanan hidup ini dalam kesendirian. Namun jika kita mau sungguh-sungguh belajar memahami dan meyakini akan janji-Nya yang tertuang di dalam Al-Qur’an, maka kelak Dia akan mempersiapkan sesuatu yang indah pada waktunya nanti.”

“Sesuatu yang lebih dari yang kita pinta selama ini. Sesuatu yang kita takkan pernah mau untuk menukarkkannya dengan yang lain. Sesuatu yang kita sebut dengan cinta-Nya. Meskipun cinta-Nya itu baru terasa saat sakratul maut sudah dihadapan kita. Namun dengan cinta-Nya juga Dia berkenan mengizinkan lidah yang kelu ini untuk memanggil dan memuliakan nama-Nya. Sebelum selembar ruh ini kembali untuk selama-lamanya.”

Penjelasan pemuda itu sekaligus menutup pembicaraan dan kegiatan. Tidak ada satupun yang membantah ucapan itu, semua hanya diam membisu. Namun jauh di dalam lubuk hati mereka, semuanya menyimpan sebuah do’a yang tiada satupun diantara mereka yang saling mengetahui.

Sebuah do’a atas harapan yang mereka yakini masih ada untuk sisa rangkaian perjalanan hidup mereka. Dan hanya antara hati mereka dan Dia Yang Maha Melihat yang mengetahuinya.

Usai kegiatan tersebut, warga binaan yang awalnya ingin meminta waktu kepada pemuda itu untuk curhat pun menemui pemuda tersebut usai sholat Ashar. Namun kali ini dia datang dengan penuh senyum, seperti ada sesuatu yang membuatnya lega atas sejuta pertanyaan yang mungkin pernah tersimpan di dalam hatinya.

“Terima kasih, Mas. Saya kini sudah paham atas pertanyaan di hati saya selama ini. Saya yakin Mas sudah pernah dihubungi oleh pacar saya dan saya yakin bahwa dia pasti sedikit sudah bercerita tentang hubungan kami. Memang cinta kami terhalang dinding Lapas ini, tapi kami meyakini bahwa cinta-Nya yang akan menghubungkan kembali cinta kami.”

“Meskipun saya masih harus berada disini untuk beberapa bulan lagi, namun kesetiaannya memang tidak perlu diragukan selama 4 tahun saya menjalani masa hukuman disini. Dan semoga kesetiaan yang dimilikinya itu akan terjaga hingga kami dipertemukan kembali saat pertemuan dengan-Nya nanti.” ungkap anak tersebut sambil sesekali menghapus air matanya yang masih mengalir diantara kedua pipinya.

“Alhamdulillah kamu telah menyadarinya. Sesungguhnya materi yang saya saya sampaikan tadi termotivasi dari pembicaraan saya dengan pacar kamu. Saya sempat bertanya kepada pacar kamu tentang alasan mengapa dia lebih memilih kamu dibandingkan wanita-wanita lain yang mungkin lebih cantik atau mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kamu.”

“Dan jawaban yang dia berikan adalah karena dia merasa agama sudah mengajarkan dan mengingatkan dirinya, bahwa sebaik-baik seorang wanita yang kelak pantas dijadikan sebagai istrinya adalah wanita yang sholeha dan wanita sholeha yang dia maksud adalah kamu. Dan itulah alasan mengapa dia memilih kamu untuk dinikahinya.”

“Meskipun wanita yang dicintainya itu kini tengah berada di dalam Lapas. Itulah juga alasan mengapa saya mengatakan bahwa kamu sungguh beruntung dan harus pandai-pandai bersyukur karena memiliki calon suami seperti dia, yang tidak peduli dengan latar belakang yang kamu miliki.”

“Bahkan kini dia sedang begitu gigihnya berusaha untuk meyakinkan dan mendapatkan do’a restu dari kedua orangtuanya dan juga dari kedua orangtua kamu. Jaga segenggam rasa cinta itu karena rasa itu sesungguhnya memang telah ditiupkan oleh Allah Ar Rohman Ar Rohim ke dalam lubuk hati kalian yang terdalam.”

-oOo-

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ruum 30 : 21)

Rasulullah SAW bersabda : “Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Thirmidzi dan Ahmad)
Ketika mulai mengetahui ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mengetahui penciptanya. Ketika mulai mengenal ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mengenal penciptanya. Ketika mulai mendekati ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mendekati penciptanya. Dan ketika mulai menyayangi ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin menyayangi penciptanya. Bahkan ketika mulai mencintai ciptaan-Nya, jadikanlah diri ini semakin mencintai penciptanya. Namun ketika mulai kehilangan ciptaan-Nya, jangan pernah diri ini kehilangan penciptanya.

Salam silaturahmi.


“Mas, setelah kegiatan nanti masih ada waktu ndak? Soalnya saya mau curhat dan minta pendapat Mas soal hubungan saya dengan pacar saya.” tanya seorang warga binaan dengan sikapnya yang manja namun sedikit memaksa kepada seorang pemuda yang baru tiba di ruangan Aula Lapas. Pemuda itu memang terbiasa menyediakan waktunya kepada para warga binaan usai kegiatan berlangsung.

“Insya Allah, saya tunggu nanti di Musholla setelah sholat Ashar. Tapi nanti kamu simak dulu film yang kebetulan memang akan saya putarkan ini, semoga kamu bisa mengambil hikmahnya.” jawab pemuda tersebut seraya tersenyum.

Pemuda tersebut kemudian memutarkan sebuah film animasi yang bertemakan motivasi tentang cinta kasih sepasang anak manusia hingga usia mereka lanjut usia. Bahkan rasa cinta itu semakin terasa meskipun usia mereka telah lanjut usia. Namun ketika istrinya wafat, hanya ada satu hal yang membuat suaminya tersebut tetap semangat menjalani sisa hidup ini.

Tentang sebuah keinginan mendiang istrinya yang berharap memiliki sebuah rumah di dekat air terjun. Dan itulah yang membuat suaminya tersebut berupaya mewujudkannya meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Semua yang hadir sangat menikmati suguhan film tersebut, hingga diakhir kisah tersebut salah seorang diantara warga binaan sambil berkata.

“Bangga kali ya bisa punya laki kaya’ gitu. Kesetiaannya gak diragukan. Setianya bukan setiap tikungan ada. Gak kaya’ laki saya, dulu waktu pacaran bilangnya cinta dan setia, tapi giliran bininya sekarang di kerangkeng. Nengok aja gak pernah, eh malah kawin lagi. Padahal anak udah 4 biji yang nongol dari dia.” celetuk salah seorang warga binaan dengan gayanya yang khas dan mengundang tawa.

“Wah, itu sih bukannya karena keadaan. Emang kitanya aja yang gak siap buat nerima kenyataan yang paling pahit sekalipun waktu kita masuk penjara. Kan semua awalnya dari niat waktu lagi pacaran sama waktu kawin. Mendingan kawin aja sama Mas, kan dia masih single. Betul gak Mas?” timpal seorang temannya yang duduk tidak jauh dari temannya tersebut dan sekaligus bercanda kepada pemuda itu. “Susah suit, promosi nih?” canda balik pemuda itu.

“Itu sudah ada jawabannya, semua kembali kepada niat. Baik pria maupun wanita pada dasarnya sudah ditakdirkan oleh Allah atas pasangan hidupnya masing-masing. Hanya saja saat kita memulainya, adakah diantara kita yang senantiasa melibatkan Dia saat kita mengenal dan mencintai seseorang?”

“Jangan salah menilai seseorang hanya sekedar dari penampilan yang menarik, atau dari harta kekayaannya yang berkesan menjamin masa depan, maupun karena ucapannya yang manis dan sangat menghibur hati. Termasuk saat kalian menilai saya, karena bagaimanapun juga saya hanyalah manusia biasa yang pasti tidak akan luput dari kekurangan dan kesalahan.”

“Pada umumnya dalam hal cinta, pria berpikir dan bertindak dengan akal sedangkan wanita dengan emosinya. Hingga kedua hal tersebut jika tidak dipadukan dengan serangkaian niat baik yang terpelihara, maka yang akan ada nantinya hanyalah permasalahan yang akan mengiringi kehidupannya. Dan sebaik-baik niat adalah ketika kita senantiasa melibatkan Dia dalam sujud dan do’a.”

“Terlebih lagi untuk kalian yang sudah berumah tangga, jangan pernah menyerah dan bosan mengharapkan bimbingan dan lindungan-Nya untuk rumah tangga yang sedang kalian bina. Anggap saja apa yang sedang kalian jalani disini ibarat belajar mengendalikan dari hawa nafsu yang pada awalnya ikut menyelimuti saat menjalani sebuah hubungan rumah tangga.”

“Dan hari kemenangannya adalah ketika nanti kalian dinyatakan bebas dan memulai sesuatu yang baru saat kalian bertemu kembali dengan suami tercinta. Dan bagi yang belum pernah menikah ataupun mohon maaf yang rumah tangganya berantakan, maka jadikan ini semua sebagai sebuah pembelajaran dan ambil isyarat-Nya yang tersirat dari setiap peristiwa yang dialami oleh teman-teman kalian.”

“Jangan menjadikan penderitaan yang dialami oleh teman-temannya tersebut sebagai bahan untuk memperolok apalagi menjadikannya sebagai bumbu gosip dalam pembicaraan. Hati-hati dengan ghibah. Karenanya teruslah bercermin dengan apa yang ada pada diri kita dan tentang kekurangan yang kita miliki dan belum diperbaiki hingga saat ini.”

“Jangan sampai keberadaan kalian disini hanya sekedar menghabiskan masa hukuman tapi sesungguhnya kalian tidak mendapatkan makna yang berharga dari keberadaannya disini. Semua tentang hal tersebut, termasuk yang ada dalam film ini pada dasarnya sudah dijelaskan dan diatur di dalam Al-Qur’an dan diperjelas kembali dalam hadist.”

“Itulah kesempurnaan yang dimiliki dalam agama Islam, Allah telah menjelaskan dan sekaligus mengatur sebuah tata cara yang sangat sempurna bagi hamba-hamba-Nya. Tidak ada satupun yang dipersulit-Nya, kitanya saja sebagai hamba-Nya yang berusaha mencari jalan pintas dengan alasan mencari kemudahan namun akhirnya justru hanya akan mendatangkan kesulitan di belakang hari.”

“Dan yakinlah, bahwa apabila kalian disini justru belajar mencari cinta-Nya dengan sepenuh hati. Maka disuatu saat yang pasti, cinta-Nya tersebut juga akan mengalir kepada seseorang yang akan dipertemukan oleh-Nya untuk kalian. Cinta dari seseorang yang mau menerima kalian apa adanya.”

“Bukan karena kecantikan yang dimiliki kalian, karena kecantikan itu hanya sesaat dan akan pudar seiring waktu. Bukan juga karena kekayaan, atau apapun yang sifatnya sementara dan akan ada akhirnya.”

“Seseorang yang bukan hanya sekedar menjadi seorang suami bagi kalian atau ayah bagia anak-anaknya. Namun dia juga kelak menjadi seorang Imam dalam rumah tangga yang kalian jalani, karena niatnya hanyalah satu yaitu bersama-sama kalian mencari cinta-Nya.”

“Karena jika seseorang mencintai kalian dengan tulus karena Allah semata, maka cinta-Nya pun akan turut mengiringi kalian meskipun kalian berada di dalam Lapas ini. Bahkan kekuatan cintanya itu akan turut larut dalam sepenggal do’a yang senantiasa kalian panjatkan.”

“Untuk sekedar memberi semangat kepada kalian, apabila keberadaan kalian disini ikhlas karena Allah. Maka yakinlah bahwa diluar sana, Allah sudah mempersiapkan sebuah nama seseorang yang kelak akan mendampingi sisa hidup kalian. Bukan sekedar menjadi suami, namun lebih dari itu, menjadi penuntun bagi jalan menuju surga-Nya.”

“Sementara atas apa yang tadi sempat dikatakan oleh teman kalian mengenai saya, bisa jadi penilaiannya akan berubah tentang saya saat mengetahui dan menyadari siapa saya yang sesungguhnya.”

“Satu hal yang pasti bahwa jodoh itu memang sudah diatur oleh-Nya, termasuk jodoh saya nanti. Bukan karena kalian adalah warga binaan, tapi jika Allah memang sudah mengaturnya maka saya tak kuasa untuk menolaknya.”

“Namun jauh sebelum saya memulai kegiatan disini, almarhum guru saya pernah mengingatkan agar suatu saat saya harus bisa melatih untuk menjaga hati dari sebuah rasa yang hanya akan menjadikan saya tidak obyektif dalam memberikan indahnya kebersamaan seperti sekarang ini.”

“Karena apabila jauh di dalam lubuk hati ternyata saya menyimpan sebuah rasa kepada seseorang yang berada di dalam Lapas ini, dan apabila itu justru terjadi selama saya mengemban amanah menjalani kegiatan disini. Maka apa yang saya sampaikan sudah tidak sejalan dengan niat yang ada dari dalam hati ini lagi.”

“Karena ternyata ada sepercik niat jika datang kesini adalah sekaligus untuk bertemu dengan orang yang saya sayangi. Itulah sebabnya saya meyakini, bila itu terjadi maka atas apa yang selama ini disampaikan pun sudah tidak obyektif lagi. Namun biarlah Allah Yang Maha Menentukan atas apa yang terbaik bagi hamba-Nya nanti.”

“Meskipun bisa saja terjadi diantara kita hanya akan menghadapi sisa rangkaian perjalanan hidup ini dalam kesendirian. Namun jika kita mau sungguh-sungguh belajar memahami dan meyakini akan janji-Nya yang tertuang di dalam Al-Qur’an, maka kelak Dia akan mempersiapkan sesuatu yang indah pada waktunya nanti.”

“Sesuatu yang lebih dari yang kita pinta selama ini. Sesuatu yang kita takkan pernah mau untuk menukarkkannya dengan yang lain. Sesuatu yang kita sebut dengan cinta-Nya. Meskipun cinta-Nya itu baru terasa saat sakratul maut sudah dihadapan kita. Namun dengan cinta-Nya juga Dia berkenan mengizinkan lidah yang kelu ini untuk memanggil dan memuliakan nama-Nya. Sebelum selembar ruh ini kembali untuk selama-lamanya.”

Penjelasan pemuda itu sekaligus menutup pembicaraan dan kegiatan. Tidak ada satupun yang membantah ucapan itu, semua hanya diam membisu. Namun jauh di dalam lubuk hati mereka, semuanya menyimpan sebuah do’a yang tiada satupun diantara mereka yang saling mengetahui.

Sebuah do’a atas harapan yang mereka yakini masih ada untuk sisa rangkaian perjalanan hidup mereka. Dan hanya antara hati mereka dan Dia Yang Maha Melihat yang mengetahuinya.

Usai kegiatan tersebut, warga binaan yang awalnya ingin meminta waktu kepada pemuda itu untuk curhat pun menemui pemuda tersebut usai sholat Ashar. Namun kali ini dia datang dengan penuh senyum, seperti ada sesuatu yang membuatnya lega atas sejuta pertanyaan yang mungkin pernah tersimpan di dalam hatinya.

“Terima kasih, Mas. Saya kini sudah paham atas pertanyaan di hati saya selama ini. Saya yakin Mas sudah pernah dihubungi oleh pacar saya dan saya yakin bahwa dia pasti sedikit sudah bercerita tentang hubungan kami. Memang cinta kami terhalang dinding Lapas ini, tapi kami meyakini bahwa cinta-Nya yang akan menghubungkan kembali cinta kami.”

“Meskipun saya masih harus berada disini untuk beberapa bulan lagi, namun kesetiaannya memang tidak perlu diragukan selama 4 tahun saya menjalani masa hukuman disini. Dan semoga kesetiaan yang dimilikinya itu akan terjaga hingga kami dipertemukan kembali saat pertemuan dengan-Nya nanti.” ungkap anak tersebut sambil sesekali menghapus air matanya yang masih mengalir diantara kedua pipinya.

“Alhamdulillah kamu telah menyadarinya. Sesungguhnya materi yang saya saya sampaikan tadi termotivasi dari pembicaraan saya dengan pacar kamu. Saya sempat bertanya kepada pacar kamu tentang alasan mengapa dia lebih memilih kamu dibandingkan wanita-wanita lain yang mungkin lebih cantik atau mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kamu.”

“Dan jawaban yang dia berikan adalah karena dia merasa agama sudah mengajarkan dan mengingatkan dirinya, bahwa sebaik-baik seorang wanita yang kelak pantas dijadikan sebagai istrinya adalah wanita yang sholeha dan wanita sholeha yang dia maksud adalah kamu. Dan itulah alasan mengapa dia memilih kamu untuk dinikahinya.”

“Meskipun wanita yang dicintainya itu kini tengah berada di dalam Lapas. Itulah juga alasan mengapa saya mengatakan bahwa kamu sungguh beruntung dan harus pandai-pandai bersyukur karena memiliki calon suami seperti dia, yang tidak peduli dengan latar belakang yang kamu miliki.”

“Bahkan kini dia sedang begitu gigihnya berusaha untuk meyakinkan dan mendapatkan do’a restu dari kedua orangtuanya dan juga dari kedua orangtua kamu. Jaga segenggam rasa cinta itu karena rasa itu sesungguhnya memang telah ditiupkan oleh Allah Ar Rohman Ar Rohim ke dalam lubuk hati kalian yang terdalam.”

-oOo-

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ruum 30 : 21)

Rasulullah SAW bersabda : “Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Thirmidzi dan Ahmad)


sumber: cahaya bulan

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment