Milan - Satu lagi usaha mikro lokal memberikan kebanggaan bagi Indonesia, kini giliran produk dodol Garut olahan Kiki Gumelar, yang diinovasikan dengan coklat dan berbagai buah-buahan lain. Dodol inovatif ini meraih penghargaan Produk Niche dalam pameran makanan internasional Tutto Food di Milan, Italia.
Produk Niche merupakan produk makanan yang melestarikan tradisi makanan lokal namun dikemas dengan sentuhan khas dan inovasi sehingga dapat diterima pasar dan mampu menyangga dan mendorong ekonomi masyarakat setempat.
Kiki merupakan seorang pengusaha muda yang mendirikan perusahaan skala kecil dan menengah dengan nama UD Cokelat yang berfokus pada makanan tradisonal dodol dan mengolahnya dengan tambahan material cokelat. Beberapa produknya tampil dalam kemasan tradisional bambu yang populer disebut ‘besek’, boboko (bakul) atau tas mini wanita. Dua labelnya yaitu Chocodot rasa original dan rasa apel berhasil memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.
Wakil Kepala International Trade Promotion Center (ITPC) Milan Indah Dwiadni, dalam siaran persnya menyatakan penghargaan ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi produk lokal dalam menghadapi persaingan pasar dan berinovasi sekaligus melestarikan makanan tradisional.
Berbagai produk lokal yang dipamerkan dalam ITPC mendapat respon positif dari pengunjung pameran yang sebagaian besar merupakan kalangan pebisnis dari bidang retail skala besar, super market, agen, hotel, restoran, café dan juga masyarakat umum.
Seperti ditulis dalam siaran pers, pengunjung Italia mengatakan apresiasinya atas kemampuan produsen Indonesia yang mampu mengolah minuman kopi yang diolah dalam berbagai macam rasa yang inovatif, ikan siap saji yang sangat lezat, sambal dan mie instant yang lezat serta cokelat tradisional yang dikemas apik dan menarik.
Pada pameran ini tercatat pengunjung mencapai angka lebih dari 300.000 yang datang dari berbagai negara dari lima benua.
Pada kesempatan tersebut terdapat setidaknya 40 pebisnis dari berbagai sektor produk marana yang menyatakan tertarik untuk melakukan kontak dan hubungan dagang dengan berbagai produk asal Indonesia, sebab saat ini pasar Eropa mulai membuka diri terhadap makanan yang dihasilkan negara lain.
“Globalisasi, terbukanya arus informasi dan makin banyaknya pendatang baru dari Asia, Afrika dan Amerika latin yang tingal di kawasan Eropa, membuat permintaan pasar terhadap produk makanan eksotis termasuk dari Asia menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu sangat baik bila Indonesia yang memiliki sumber daya bahan baku dan bumbu masakan untuk dapat aktif berpartisipasi untuk memperkaya khazanah pasar global di Eropa,” demikian dikatakan Direktur ACSAN European Investment Consulting Sophie Shelkoff. (lav/lav)today
0 comments:
Post a Comment