Apakah Cinta Harus Memiliki ?



Mengawali postingan artikel berikut, aku jadi teringat pada kata yang seringkali kita dengar bahwa cinta itu tak selalu harus memiliki. 

Seringkali pertanyaan itu terngiang dalam fikiranku, apakah cinta itu harus saling memiliki atau enggak ya ?
Dan setelah melalui pergulatan pemikiran dan perenungan serta menilai dari beberapa pengalaman baik pengalaman pribadi maupun pengalaman yang di dapat dari cerita teman-teman serta orang-orang yang terlibat cinta dan asmara, maka saya berkesimpulan bahwa mencintai dan memiliki adalah suatu hal yang berbeda. Kira-kira bedanya dimana ya?

Begini sob...kalau menurut saya pribadi bukan dari hasil survey ataupun metode penelitian yang valid, mencintai dan memiliki merupakan hal yang berbeda. 
Cinta adalah rasa, dan mencintai adalah suatu hal yang manusiawi dan merupakan kodrat manusia. Sedangkan memiliki (dalam artian satu ikatan pernikahan) maka itu semua adalah mutlak ditentukan oleh Allah SWT sebagai Sang Pemilik dan Pengatur seluruh jagat raya dan seisinya. 

Kadang kala sering kita menemui orang yang patah hati, strees, bahkan nekat bunuh diri gara-gara cintanya tak kesampaian. Cinta yang disertai keinginan untuk memiliki atau harapan agar bersama dengan orang yang kita cintai itu merupakan hal yang wajar-wajar saja selama keinginan itu pada batas yang tentu saja bahwa di atas semua keinginan serta harapan kita ada Sang Khalik yang telah menakdirkan siapa yang akan menjadi jodoh kita nanti. Tetapi akan menjadi sangat menderita batin seseorang, jika mencintai diikuti obsesi untuk dapat memiliki orang yang dicintai tersebut. Inilah yang namanya cinta obsesif, cinta yang bukanlah lagi merupakan perasaan yang indah namun cinta yang seperti ini telah menjadikan sang pecinta menjadi menderita batinnya ketika tidak dapat memiliki orang yang dicintainya, ibarat kisah cinta Layla dan Majnun.

Memang tidaklah mudah untuk menset hati dan fikiran kita pada tataran diatas, namun dengan kedewasaan berfikir dan memahami bahwa apa yang di dunia ini bukanlah milik kita seutuhnya. Sekuat apapun perasaan cinta kita pada seseorang atau sehebat apapun bentuk komitmen kita pada cinta yang ada, semuanya tentu tidak dapat mengalahkan skenario Sang Maha Kuasa, so...wahai para pecinta, cintailah sang cinta  dengan sewajarnya namun jika cinta itu pergi tak perlu hati kita menjadi mati.

Dan semoga Allah  menyatukan hati-hati para pecinta, karena tiada yang lebih indah dari orang yang saling mencinta kecuali bersama dengan yang dicinta.

Bagaimana menurut pendapat sobat semuanya ?

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment