Ada ungkapan berbohong untuk kebaikan. Tapi, maaf, saya tidak percaya dengan ungkapan itu. Kalau orang baik, untuk apa dia berbohong? Setiap tujuan yang baik, harus dilakukan dengan cara yang baik. Sedangkan berbohong itu tidak baik. Orang yang berbohong, saya yakin karena dia takut, karena dia melakukan kesalahan. Tidak ada kebohongan yang baik. Semua kebohongan itu tidak baik.
Selain itu, berbohong juga memiliki banyak efek samping yang buruk. Selain tidak lagi dipercaya, dijauhi oleh teman atau orang-orang disekitar kita, merasa tidak tenang, berbohong juga bisa menjadi suatu penyakit. Orang yang berbohong, kemungkinan dia akan melakukan atau mengatakan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan awalnya, agar tidak terbongkar kebohongannya. Maka, kebohongan itu akan menjadi lingkaran setan baginya. Dan itu akan menjadi kebiasaan, seperti efek domino. Sekali berbohong, maka akan selalu berbohong, kecuali dia berani untuk mengakui kebohongan dan kesalahannya.
Sebenarnya mudah saja melihat seseorang sedang berbohong atau tidak. Orang yang berbohong, biasanya akan menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya, selain itu, dia juga terlihat gelisah. Tapi, untuk pembohong tingkat mahir, semua itu mungkin tidak berlaku. Karena sudah sangat terbiasa berakting dan berbohong, maka orang lain pun sulit untuk mengetahui bahwa ia sedang berbohong.
Saya juga tidak setuju dengan adanya istilah “kebohongan kecil”. Tidak ada kebohongan kecil. Sekecil apapun ketidakjujuran itu, lambat laun akan menjadi kebohongan dan kepalsuan besar. Jadi, tidak ada alasan untuk berbohong. Ingatlah bahwa kepercayaan itu memang sangat mahal harganya. Selain itu, tidak ada seorangpun yang suka dibohongi. Jadi, jika anda ingin berbohong, berpikirlah sebaliknya. Bagaimana jika anda yang dibohongi?
Mengatakan kejujuran bukan sesuatu yang lebih baik, tapi sesuatu yang memang harus dilakukan.
0 comments:
Post a Comment